logo kwarda riau |
Tahun 1961, Ibukota Provinsi Riau berada pada masa peralihan Pusat Pemerintahan Daerah TK I Provinsi Riau, yang semula berada di Tanjung Pinang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor Des. 52/I/44.25 tanggal 20 Januari 1959 Ibukota Provinsi Riau dari Tanjung Pinang pindah ke Pekanbaru. Pada saat diterbitkan Kepres RI nomor 238 tahun 1961 tentang pembentukan Gerakan Pramuka, proses perpindahan Ibukota Provinsi Riau belum selesai. Kota Pekanbaru yang sebelumnya hanya berstatus kota Praja tidak memiliki fasilitas fisik yang memadai menyebabkan tidak semua perangkat Pemda Tk I memindahkan kegiatannya maupun personilnya. Gedung perkantoran tidak semua tersedia sehingga masih banyak menumpang di rumah-rumah penduduk dan ruko.
Keberadaan Gerakan Pramuka di daerah Riau diawali dengan terbentuknya Kwartir Cabang di Tanjung Pinang tanggal 29 Mei 1961 yang diresmikan / dilantik pada tanggal 17 Juli 1961 oleh PANGDAMAR ( Panglima Daerah Maritim) II Tanjung Pinang. Setelah Ibukota Provinsi Riau pindah ke Pekanbaru Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Riau baru dibentuk sekitar tanggal 1 Juli 1961 dengan susunan personil yakni Kapten Amiruddin sebagai Ketua Kwarda Riau dan Imam Satoto Abdulkahar sebagai Andalan Daerah Urusan Sekretariat. Siapa yang melantik kapan dilantik tidak diketahui, hanya prakarsa pembentuknya adalah A.Muin Sadjoko anggota BPH ( Badan Pemerintah Harian ) Gubernur Kepala Daerah Tk I Riau.
Pada bulan Agustus 1961, di Rengat Ibukota Kabupaten Indragiri, Bupati Masnoer bersama tokoh-tokoh pandu membentuk Kwarcab Gerakan Pramuka Indragiri dan dilantik serta diresmikan tanggal 17 Agustus 1961 bertepatan HUT RI ke 16. Setelah itu sampai dengan akhir tahun 1961 tidak ada perkembangan organisasi Gerakan Pramuka di daerah Riau. Pada tanggal 7 – 9 April 1962 Kwarda Riau mengirim utusan untuk mengikuti APUNDA I (Musyawarah Andalan Pusat dan Daerah) yang terdiri dari beberapa orang termasuk didalamnya Ka.Kwarda Riau Kapten Amiruddin, Imam Satoto dkk. Sekembalinya ke kota Praja Pekanbaru dibentuk Kwarcab, siapa ketua dan pengurusnya serta siapa melantik tidak diperoleh informasi taupun nama.
Sampai tahun 1964 tidak ada juga perkembangan yang berarti dalam Gerakan Pramuka. Pada tanggal 12 Agustus 1965 berdiri / terbentuk Kwarcab Indragiri Hilir dengan Ibukota Tembilahan, ini merupakan pemekaran kabupten Indragiri. Ketua Kwarcab Inhil pertama ialah Ahmad Muhammad, pelantikan dilakukan R Soebrantas selaku Ketua Kamabida dan Gubernur Riau pada masa itu.
Pada bulan septembner 1965 terjadi pergolakan politik yang kita kenal dengan peristiwa G 30 S. Sehingga kondisi tidak menentu, keadaan ini menjaadikan organisasi Gerakan Pramuka juga menjadi tidak menentu pula. Para tokoh Pramuka meminta kepada Gubernur Riau untuk dapat memperhatikan masalah tersebut dengan upaya nyata dan dipandang efektif, yaitu melalui guru-guru dari tingkat SD, SMP dan SMA serta Perguruan Tinggi. Keinginan tersebut ditanggapi Pemerintah Daerah Tk I Riau dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur selaku Kepala Markas Daerah Pertahan Sipil / HAMRA IV Riau nomor : MD/IV/035/SK/65 tanggal 8 November 1965 tentang Panitia Perumusan Pola Pembinaan Gerakan Pramuka di Sekolah/Perguruan Tinggi, dengan Ketua Panitia ini adalah S. Penjaitan dari perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau, Drs. Mukhtar Lufti dari IKIP Jakarta sebagai Wakil Ketua, Imam Satoto Abdul Kahar dari Kwarda Riau sebagai Sekretaris.
Dengan adanya pola pembinaan Gerakan Pramuka di sekolah/Perguruan Tinggi maka terbentuklah Gugus Depan (GUDEP) di SD, SMP dan SMA di seluruh Riau. Sementara di Perguruan Tinggi sekitar 10 tahun kemudian (1975) baru terbentuk Gugus Depan. Sampai tahun 1966 di daerah Riau sudah terbentuk 5 Kwarcab yakni Kepulauan Riau (Kepri) di Tanjung Pinang, Indragiri Hulu di Rengat, Indragiri Hilir di Tembilahan, Pekanbaru, Kampar di Bangkinang, sedangkan Kwarcab Bengkalis baru terbentuk tahun 1967 dengan Ketua Kwaracab adalah Letnan I Tuwono.
Pada tahun 1972 di Dumai salah satu kecamatan kabupaten Bengkalis yang dipersiapkan menjadi Kota Madya mendesak Kwarcab Bengkalis supaya Dumai memiliki Kwarcab sendiri dengan pertimbangan bahwa sejak tahun 1964 kegiatan Gerakan Pramuka di Dumai sudah dilaksanakan. Akhirnya setelah melalui proses Musyawarah Cabang dan dilaporkan ke Kwarda Riau pembentukan Kwarcab Dumai disetujui kemudian dikukuhkan /dilantik pada tahun 1972 oleh R. Soebrantas. Sampai tahun1985 Kota Administratif yang memiliki Kwarcab sendiri hanya Kota Dumai. Pada tahun 1985 kota Batam berpisah Kwarcab dari Kepulauan Riau.
Kemudian seiring waktu, Gerakan Pramuka di Riau terus berkembang dan mengikuti acara/kegiatan baik bersifat nasional ataupun internasional sampai pemekaran kabupaten, maka secara langsung terbentuk pula Kwarcab-Kwarcab baru di Provinsi Riau. terlihat pada tahun 2000 ada tujuh penambahan Kwarcab yakni :
No Cabang Kwartir Cabang No. Pengukuhan Tanggal Pembentukan
1 0409 Kuantan Singingi 05 Tahun 2000 19 Februari 2000
2 0410 Rokan Hulu 09 Tahun 2000 29 Maret 2000
3 0411 Natuna 11 Tahun 2000 29 Maret 2000
4 0412 Karimun 13 Tahun 2000 16 Mei 2000
5 0413 Siak 15 Tahun 2000 25 Mei 2000
6 0414 Rokan Hilir 26 Tahun 2000 16 Mei 2000
7 0415 Pelalawan 29 Tahun 2000 10 Mei 2000
0 komentar:
Posting Komentar